Dewasa ini, dengan media komputer yang dilengkapi
teknologi informasi (internet), sudah terbuka luas akses segala informasi.
Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk melakukan akses internet dan memfasilitasinya, terutama di
daerah yang belum memiliki fasilitas memadai.
Pengertian Global
Village?
Global Village adalah konsep mengenai
perkembangan teknologi komunikasi di
mana dunia dianalogikan menjadi sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan
konsep ini pada awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding
Media: Extension of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa
suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua
orang. Pada masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa,
tapi pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet
belum ada, dan radio masih terbatas antar daerah, pemikiran McLuhan dianggap
aneh dan radikal.
Global Village menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu
dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan
dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet.
McLuhan meramalkan pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi,
terutama teknologi komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang
kemudian terjadi pada masa sekarang, di abada ke-20 seperti saat ini.
McLuhan menyatakan bahwa desa global terjadi sebagai akibat
dari penyebaran informasi yang sangat cepat dan massive di masyarakat.
Penyebaran yang cepat dan massive ini menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (media massa). manusia pada masa itu akan lebih menyukai komunikasi audiovisual yang
ateraktif, informatif, dan menghibur.
Bertentangan dengan “kekuatan” teknologi media massa,
manusia tidak akan mengagumi internet seperti pada awal kehadirannya di tengah
masyarakat, sekalipun Internet dapat menghubungkan satu orang dengan orang
lainnya dalam tempat yang berjauhan, menyampaikan banyak pesan ke tempat yang
berlainan dalam satu waktu bersamaan.
Perkembangan konsep Desa Global. Seiring berjalannya waktu,
konsep ini terus berkembang. konsep ini dianggap sesuai dengan keadaan masa
kini, yakni t
eknologi komunikasi, salah satunya adalah internet, terbukti dapat
menyatukan dunia. Perkembangan teknologi seperti yang dinyatakan dalam desa
global, membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah orang
selalu bisa mengetahui kabar terbaru yang terjadi di tempat lain, dapat
berkomunikasi dan terhubung walau dalam jarak ribuan mill, mencari dan bertukar
informasi. Adapaun dampak negatifnya adalah kecanduan internet,
orang tidak dapat hidup tanpa internet, orang yang lebih eksis di dunia maya dibandingkan
dunia nyata, yang menggangu hubungan sosialnya dengan orang lain.
Indonesia telah mengalami penglobalan dalam bidang
informasi, sejak kemunculan internet pada pertengahan 90-an. Melalui internet
dan televisi membuat masyarakat sumatera utara mengetahui apa yang sedang
terjadi di Jakarta, begitu juga penduduk Jakarta yang dapat melihat apa yang
sedang terjadi di Indonesia bagian Timur.
Melalui internet, masyarakat antar satu kelompok dapat
berhubungan dengan kelompok lain di dunia maya, contohnya komunitas pendukung
batik sebagai warisan budaya bangsa dapat berkontek-kontekan dengan komunitas
pendukung candi Borobudur sebagai salah satu dari tujuh keajabiaan dunia. Lewat
blog atau milis, mahasiswa dapat bertukar data kuliah, informasi mengenai suatu
peristiwa, bertukar pengalaman, maupun hal ringan untuk hiburan, semuanya dapat
diakses melalui internet. Implementasi desa global ini, membuat masyarakat yang
saling berjauhan dapat saling berkomunikasi dan saling mengamati, dimanfaatkan
pemerintah pusat untuk menjangkau dan memonitor pemerintah daerah, apakah
pemerintah daerah mengalami masalah, hambatan, apa perlu bantuan, dan
sebagainya, tidak perlu langsung datang ke daerahnya yang jauh itu, hanya melalui
telepon, internet, dan teknologi komunikasi lainnya. Desa global juga berlaku
di pedesaan. "internet masuk desa" merupakan salah satu wujud desa
global di Indonesia, terutama di pedesaan. Contohnya adalah desa Leuwiliang di
Bogor, walaupun desa tersebut relatif jauh dari pusat kota, tetapi penduduknya
tetap bisa merasakan jasa telekomunikasi menggunakan telepon. Kehadiran
internet dengan cepat menyusul, karena adanya perkembangan yang pesat di bidang
teknologi dan komunikasi di Indonesia.
Dampak dari
Global Village?
Menurut McLuhan, pada masa desa global terjadi, informasi
dan komunikasi akan sangat terbuka, begitu juga dengan peran media massa dalam
mentransformasi pesan. Dampak bagi masyarakat adalah masyarakat akan cenderung
mempunyai persepsi yang sama karena memperoleh kesamaan kesempatan untuk
mengakses informasi. Contoh dampak desa global bagi masyarakat adalah gempa
yang terjadi di Sumatera Barat dapat menimbulkan kesan yang sama pada orang di
Bandung atau di Samarinda. Persepsi mereka terhadap pemberitaan media massa
akan cenderung sama, yaitu sedih, iba, ingin membantu, dan sebagainya. Hal ini
tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat, yakni membantu mempercepat
masyarakat untuk mendapat informasi terbaru mengenai suatu peristiwa.
Media massa juga membantu masyarakat untuk menolong korban
gempa di pariaman dan sekitarnya, dengan pemberitaan bantuan untuk korban
gempa, seperti "X peduli gempa padang", "dompet amal gempa
padang" dan sebagainya. Ada juga dampak negatif dari menjadi nyatanya konsep
desa global ini, yakni siapapun dapat mengakses apapun, misalnya anak kecil
yang dapat mengakses berita kekerasan lewat tayangan televisi, atau melihat
video porno di internet. Masyarakat sendiri yang harus bisa menyaring apa yang
mereka anggap baik mereka. Sedangkan dampak desa global bagi media massa adalah
berkembangnya industri media massa, baik media cetak, media interaktif,
maupun media
elektronik. Kemunculan teknologi seperti 3G, 4G, Wimax, situs jejaring
sosial seperti facebook, twitter, plurk tidak lepas dari
kemunculan desa global.
Referensi :
·
McLuhan, Marshall. 1968. War and Peace in the
Global Vilage. USA: Bantam Book Inc.
·
1964. Understanding Media: Extension of Man.
USA: A Signet Book.
·
1968. The Medium is The Message: An Inventory of
Effect. USA: Bantam Book Inc.
0 comments:
Post a Comment