This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Showing posts with label IBD. Show all posts
Showing posts with label IBD. Show all posts

Friday, June 21, 2013

MANUSIA dan KEINDAHAN




1.       PENGERTIAN KEINDAHAN

Keindahan berasal dari kata indah, arinya bagus, permai, elok, cantik dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran, keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat selera perseorangan, waktu dan tempat, selera dan mode, kedaerahan atau local.
a.           Arti Keindahan

Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kulitas abstrak dan sebuah benda yang indah. Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:

         1.  Keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Jadi pengertian yang 
              seluas- luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan 
              intelektual.
         2.  Keindahan dalam dari estetik murni, menyangkut pengalamam estetik seorang dalam 
              hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
         3.  Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga
              hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan 

b.            Nilai Estetik

Dalam bidang filsafat istilah nilai sering kali dipakai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan dan kebaikan. Hal ini berarti bahwa nilai adalah semata-mata realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, kareba terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk suatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau yang membantu. Nilai intrinsic  adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.

c.              Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?

Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan, keseimbangan, keselaran dan pertentangan. Dari cirri-ciri itu diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersesun dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

2.      HAKEKAT KEINDAHAN

Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
      1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga                
          menyenangkan
      2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan    
          dengan segala sesuatu yang diserapnya.           
      3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap
          dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna   

3.     MAKNA KEINDAHAN

Ada beberapa persepso tentang keindahan diantaranya sebagai berikut:
       1.     Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat
               (Tolstoy).    
       2.     Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian 
               yang saling berhubungan satu sama lain (Baumgarten).
       3.     Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belum indah (Sulzer).
       4.     Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan (Winchelmann).
       5.     Yang indah adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang 
               harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan (Shaftesbury).
       6.     Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
       7.     Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang 
              dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang 
              menyenangkan (Hemsterhuis).  

4.     RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuanyang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Akan tetapi tidak semua orang mampu berpikir kefilsafatan. Pemikirang kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses nerpikir yang logic dan analitik. Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang juga menyandarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
       1)  Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandangan 
            tertentu.
       2)  Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental.
       3)  Spekulatif artinya hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran              
            selanjutnya
Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam modul ini ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasi seni lahir dari hasil renungan. Renungan yang didasarkan atas tiga macam teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.
5.      KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, atau sesuai. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli piker berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Pendapat lain mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselarasan dinamik dan perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseorang memiliki perasaan seimbang dan tenag dan mempunyai citarasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat di tengah-tengah kesempurnaan yang menyenagkan hati dan ingin memperpanjangnya.
Keserasian tidak ada hubungannya dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Atau keserasian merupakan pertentangan antara nada tinggi-rendah, keras-lembut, dan panjang-pendek.

6.      KEHALUSAN

Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus. Halus bagi manusia itu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halu adalah sikap lembut dalam menghadapi orang. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Sikap halus dan lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesame. Sebab itu orang yang bersikap halus biasanya suka memperhatikan kepantingan orang lain, dan suka menolong orang lain.

7.      MANUSIA DAN KEINDAHAN

Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dimiliki oleh makhluk lain. Akal dan budi itu sesungguhnya selalu mengajak kepada manusia kea rah perbuatan yang baik, indah, dan yang benar. Manusia yang tidak senang akan kebaikan, keindahan dan kebenaran serta tidak berusaha menciptakannya, orang itu sudah kehilangan predikat manusia lagi.
Sumber :
 v  Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma

Wednesday, June 19, 2013

MANUSIA DAN HARAPAN



                   I.            PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu itu bisa terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi, jadi harapan itu menyangkut masa depan.
Untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan bila dibandingkan dengan cita - cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. antar harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
          - Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
          - Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik.        
                  II.             SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. setiap lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah atau anggota masyarkat lainnya.ditengah-tengah manusia lainnya itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik atau jasmani maupun mental atau spiritualnya. ada 2 hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. 
                  III.            KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, aritnya mengakui atau meyakini akan kebenaran. kepercayaan adalah hal - hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada 3 teori kebenaran menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya yang berjudul "Filsafat Ilmu", yaitu:
Teori koherensi atau konsistensi adalah suatu pernyataan dianggap benar bila pernyatan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan - pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Teori korespondensi adalah suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoreponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Teori pragmatis yaitu kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
                  IV.            BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar dari kepercayaan adalah kebenaran . sumber kebenaran adalah manusia. kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
  1. Kepercayaan kepada diri sendiri
  2. Kepercyaan kepada orang lain
  3. Kepercayaan kepada pemerintah
  4. Kepercayaan kepada Tuhan
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. usaha itu antara lain :
1.     Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.     Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarkat.
3.     Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jlan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4.     Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan. menekan perasaaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber :
Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma

Friday, May 31, 2013

MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP



1.      MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Manusia dan pandangan hidup adalah merupakan satu di antara beberapa materi pokok ilmu yang terkandung dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar atau yang identik dengan istilah Basic Humanities itu sendiri dimaksudkan agar dengan kondisi kehidupan masyarakat kita yang demikian heterogen diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Menurut Koentjoroningrat, sebagai salah satu pokok bahasan dalam Ilmu Budaya Dasar, pandangan hidup mengandung pengertian yang mendasar yakni bahwa Pandangan Hidup adalah nilai – nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.
Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya. Apabila “sistem nilai” merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, “pandangan hidup” merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau, lebih sempit lagi, oleh individu-individu khusus di dalam masyarakat. Oleh karena itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tidak ada pandangan hidup pada keseluruhan masyarakat.
Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun pada tingkatan yang berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
Dalam kehidupanya manusia tidak akan terlepas dan 3 hal pokok, yakni:
     1)      Cita-cita, 
     2)      Kebajikan, dan
     3)      Sikap hidup
Karena itu pula, wajarlah apabila cita-cita, kebajikan dan sikap hidup merupakan bagian hidup manusia. Dan itu pulalah sebabnya cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seth yang melukiska cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup seseorang. Pandangan Hidup dan Ideologi Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dan sistem sistem sosial budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari hari.
Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari 3 unsur, yakni:
1. Pandangan hidup
2. Nilai-nilai
3. Norma-norma
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dan ideologi kebudayaan yang dapat membuat kemungkinan-kernungkinan menjawab pertanyaan mengapa (why) tentang sesuatu dan kehidupan.
Klasifikasi Pandangan hidup
1. Pandangan Hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
    kebenarannya.
2. Pandangan hidup berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma-
    norma yang terdapat dalam Negara tersebut.
3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan adalah pandangan hidup yang relative
    kebenarannya, karena sifatnya individu dan diyakini oleh persepsi diri sendiri.
Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman dan sebagainya.
Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Maka dari itu di bawah ini beberapa langkah-langkah dalam berpandangan hidup yang baik, sebagat berikut:
1.Mengenal.
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
2.Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu Al Qur’an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatu kehidupan baik di dunia niaupun di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an, hadits, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengrrtian tentang pandangan hidup Islam itu.
3.Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh ganibaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati di sini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu denga memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya kepada orang yang lebih mampu dalam pemahaman pandangan hidup.
4.Meyakini
Setelah mengetahui kcbenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat, maka hendaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.Mengabdi
Pengabdian merupakan snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan ditenima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua.
Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila menghadapi hambatan dan tantangan.
6.Mengamankan
Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu. Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lain suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung, maka jelas dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak atau bahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan terhadap segala sesuatu yang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut pandangan hidup Islam akan bertindak untuk mengamankan terhadap segala tindakan yang bermaksud atau ingin mengganggu salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak selain oleh Allah kelak juga oleh para pengikut Islam itu sendiri.
CITA-CITA DAN PANDANGAN HIDUP
Di samping itu juga pandangan hidup yang teguh ini akan mampu memperbaiki segala tingkah lakunya, baik dalam bermasyarakat ataupun dalam menyelesaikan segala masalah hambatan, gangguan dan tantangan sehingga nantinya akan terwujud cita-cita yang didambakannya.
Oleh karetia itu scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita terutama cita-cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi maupun orang lain dan lebih-lebjh keselamatan di akherat kelak.
Bila kita kaji lebih datam maka dalam berpandangan hidup yang baik itu tentu terdapat keyakinan yang teguh. Pandangan hidup yang demikian ini merupakan dasar akan adanya cita-cita artinya bila adanya cita-cita ini didasari oleh pandangai hidup ini maka cita-cita ini akan lebih besar kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti cita- citanya itu merupakan hasil petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk yang ada. Dengan demikian besar kemungkinannya untuk selamat dalam menjalankan tugas dan keberhasilan cita-citanya itu dengan syarat yang bcrsangkutan selalu berpegang teguh pada pandangan hidupnya dimanapun berada.
  
Sumber :
 v  Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar
 v  Elearning.gunadarma.com
  Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma

Ringkasan Materi Ilmu Budaya Dasar


           1. MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

Mata Kuliah Dasar Umum bertujuan untuk membantu perkembangan pendidikan bagi mahasiswa, agar tidak hanya mendapat pengetahuan terampil saja, tetapi juga menunjukkan kepribadian yang khas sesuai dengan nilai-nilai hukum bangsa sendiri . Pendidikan ini bersifat intelektual dan yang bersifat kejiwaan guna mendidik kepribadian mahasiswa sebagai kaum terpelajar yang dapat mengembangkan nusa, bangsa, Negara dan pribadi sesuai dengan pancasila (Raker Rektor se Indonesia, 1980).

Mata Kuliah Dasar Umum pada Perguruan Tinggi Negeri dikelompokkan 
menjadi 2  bagian, yaitu:
1.  Mata kuliah intra kurikuler yang diwajibkan kepada semua mahasiswa yakni, Agama,Pancasila dan Kewiraan. 
2.  Mata kuliah yang tidak diwajibkankan, guna membantu kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitar  yakni, Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan llmu Alamiah Dasar.   

Dalam pelaksanaan PP No. 5 Tahun 1980 telah diterbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0178/0/1980 tentang Penataan Jurusan  pada Fakultas di lingkungan Universitas/Institut Negeri. Dalam lampiran tersebut tercatum Jurusan MKDU sebagai salah satu jurusan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

          2. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Dilihat dari fungsinya IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan yang ada disekitar kita.
Istilah IBD dikembangkan sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa  diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajarinnya manusia dapat bisa menjadi pribadi yang baik yang berbudaya manusiawi dan lebih halus.

         3.  IBD SEBAGAI  MATA KULIAH DASAR UMUM  

Ilmu Budaya Dasar telah kita ketahui bahwa bukanlah ilmu yang monolit atau ilmu yang tunggal. Ia lebih disebut gabungan antara social scince dengan humaniora scince yang dapat memcahkan masalah dalam kehidupan. Komponen yang paling utama dalam membentuk Ilmu Budaya Dasar itu ada empat yaitu Filsafat, Teologi, Sejarah dan Seni.

Filsafat yang sering disebut sebagai induk ilmu, merupakan ilmu yang berusaha memberi jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang sangat esensial. Melalui filsafat, orang akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan oleh filsafat, orang akan mengetahui hakikat yang dipertanyakan tersebut.

Teologi atau yang sering disebut ilmu agama, akan mengajar banyak kepada kita tentang manusia, sejarahnya, tuyjuannya, tugas dan tanggung jawabnya di dunia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan sebagainya. Teologi juga membekali manusia untuk mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia sebagai pelaku kebudayaan. Pendek kata hanya teologlah yang mampu menntun manusia menjadi “insane kamil” atau manusia yang utuh (sempurna).

Sejarah juga memberikan andil kepada manusia untuk mengerti siapa dia sebenarnya. Sejarah menceritakan kapada kita bagaimana orang-orang yang terdahulu hidup dalam arti yang seluas-luasnya: tentang adat istiadat, pandangan hidup, bahkan asal usulnya.

Seni adalah perwujudan kekaguman dan sekaligus penghargaan manusia terhadap keindahan dan nilai-nilai yang ditenuinya dalam kehidupannya. Lewat seni manusia akan meraih “the ultimate reality” atau hakikat kenyataan. Seni bukan hanya memebrikan kepuasan dan kenikmatan bagi penanggap atau konsumennya, melainkan juga merupakan kekayaan yang tinggi nilainya.

         4. TUJUAN  ILMU BUDAYA DASAR

Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah salah satu komponen dari sejumlah matakuliah Dasar Umum (MKDU), sebagai matakuliah wajib yang menjadi kesatuan dengan matakuliah lain di Perguruan  Tinggi.

Diadakannya mata kuliah IBD yang pertama merupakan tema inti permasalahan dasar manusia yang sering dialami dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.

Kedua, pada era saat ini, terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak  yang menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek yang lebih penting daripada moral dalam suatu ilmu adalah ontologis dan epistemologis. Apabila hal itu yang terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak peka terhadap perma­salahan moral. Untuk mengantisipasi hal itu, maka diberikannya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha  mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar­nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.


Sumber :
 v Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma